PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan psikologis agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sesuai dengan kaidah bahwa anak tumbuh dan kembang melalui tahapan-tahapan perkembangan yang berlangsung secara berurutan dan berkesinambungan, maka tingkat perkembangan yang dicapai anak usia dini akan menjadi dasar pencapaian perkembangan pada tahap berikutnya. Dalam setiap tahap perkembangan, anak memiliki ciri perkembangan dan kebutuhan yang spesifik.
Untuk mencapai perkembangan yang optimal, diperlukan cara pengasuhan dan pendidikan holistik dengan memberikan rangsangan perkembangan fisik-motorik; kognitif-bahasa; sosial-emosi; moral-agama. Seluruh aspek tersebut berkembang secara integratif, saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Tingkat perkembangan yang dicapai bukan merupakan tingkat pencapaian kecakapan akademik seperti pada pendidikan formal, tetapi merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap tahap perkembangan.

Tingkat pencapaian perkembangan secara integratif tersusun dalam urutan tahap usia. Setiap aspek perkembangan akan meningkat secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap berikutnya.

Seyogyanya pendidikan dan tauladan sudah dikenalkan pada anak sejak usia kandungan. Jika barat menerapkan terapi music klasik saat janin berusia 26 minggu dimana janin sudah bisa mendengar dengan bantuan cairan ketuban, dengan maksud untuk menstimulus otak janin agar cerdas, yang dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang.
Maka dalam islam bacaan Al-Qur’an lebih dari itu.Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual.  Janin yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Alangkah baiknya jika seorang ibu rutin membacakan ayat-ayat Al-Qur’an karna ternyata suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri.
Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya. Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebatan tubuh. Jadi, suara itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan al-Qur’an pada air, maka karakteristiknya akan berubah dan air itu akan mentransfer efek-efek al-Qur’an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkannya sembuh.
Untuk itu diharapkan bagi setiap orang tua untuk selalu mengarahkan,mendidik dan menjaga anak-anaknya sejak usia dini seperti anak selalu dibacakan do’a setiap saat, seperti sebelum atau saat tidur sambil dielus tubuhnya, meskipun tidur tapi tubuh tetap merespon, karena efek dari frekwensi tertentu dari bacaan Al-Qur’an akan mengontrol rasa dan akal positif anak agar lebih mudah dikendalikan.
Bacaan al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi. Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar